Jabar Waspada Kekeringan Ekstrem Saat El Nino Hingga Januari 2024
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan musim kering dan berkurangnya curah hujan atau El Nino sudah masuk ke wilayah Jawa Barat sejak Juni ini. Diprediksi El Nino akan berlangsung hingga Januari 2024.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Jawa Barat Yanti Hidyatun Zakiah mengatakan, kondisi El Nino ini nantinya bisa berpengaruh pada kekeringan tanah, khususnya lahan pertanian.
Hal ini pun akan menjadi fokus utama DPTH untuk penanganan kekeringan.
“Kami fokus di daerah lumbung pangan dan daerah Indramayu itu paling luas hampir 230 ribu hektar, dan itu luas sawah di Kabupaten Indramayu. Kemudian Karawang, jadi memang kami fokus di daerah Pantura yang merupakan daerah rawan kekeringan,” katanya di Bandung, Kamis (15/6).
Yanti menjelaskan, untuk menangani El Nino yang bisa berdampak pada gagal tanam, Pemprov Jabar akan membuat skema para petani unuk mempercepat masa tanam dari masa normal. Sehingga, penanganan apabila gagal panen bisa dilakukan.
“Pertama kami melakukan percepatan tanam. Jadi, sebetulnya sekarang ini masih ada sisa-sisa hujan. Jadi dilakukan percepatan tanam, kemudian yang kedua menggunakan paritas-paritas pertanian tahan kekeringan dan berumur pendek antara 85 – 95 hari,” jelasnya.
Baca Juga:
Kemudian, ada juga beberapa dampak lain dari El Nino yang berbahaya untuk para petani yakni hama Wereng Batang Coklat atau Nilaparvata Lugens (WBC).
Hama ini sangat berbahaya dan bisa merugikan para petani.
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Jawa Barat mengantisipasi kekeringan sebagai dampak dari El Nino yang diprediksi akan terjadi hingga Januari 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News