DKPP Jabar Ungkap Penyebab Meroketnya Harga Beras
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat menyampaikan bahwa penyebab tingginya harga beras medium dan premium di pasaran disebabkan faktor El Nino dan harga gabah yang tinggi.
Faktor cuaca yakni musim hujan yang lebih panjang pun menyebabkan masa tanam bergeser, sehingga panen beras yang ikut berpengaruh.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Jabar Nenny Fasyaini saat meninjau ketersediaan beras bersama Satgas Pangan Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Pasar Tradisional Kosambi dan ritel modern Yogya, Rabu (21/2).
“Itu karena kita kemarin El Nino ada terjadinya pergeseran musim tanam. Pergeseran musim tanam otomatis panen akan berpengaruh juga, sehingga menimbulkan hasil yang produksinya akan agak berkurang,” kata Nenny seusai meninjau di ritel modern Yogya, Jalan Sunda, Kota Bandung.
“Dengan hasil berkurang, berarti permintaan naik, harga akan naik,” lanjutnya.
Selain faktor cuaca, Nenny juga menjelaskan, bahwa harga gabah kering panen di penggilingan sendiri mengalami kenaikan.
“Sementara di penggilingan sendiri yang di HPP-nya harusnya sekitar Rp 5.000, sekarang ada sekitar Rp 8.000, sehingga hasil gilingan itu bisa diharga Rp 15.000,” terangnya.
HPP gabah yang tinggi itu akhirnya menyebabkan, distributor terpaksa menaikkan harga beras premium dan medium.
“Kenapa sampai kemarin di ritel-ritel kosong? Karena ada dibatas HET itu adalah Rp13.900. apabila di penggilingan saja sudah Rp 15.000 (HPP gabah), bagaimana mau masuk ke ritel-ritel dengan harga segitu? Harga yang belum ada kesepakatan kemarin antara ritel dengan distributor,” terangnya.
DKPP Jabar ungkap biang kerok tingginya harga beras di pasaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News