Jabar Waspada Kekeringan Ekstrem Saat El Nino Hingga Januari 2024
“Di Jabar yang paling banyak WBC hama Wereng Coklat dan itu yang menyebabkan kering dan coklar. Itu banyak di daearah-daerah Pantura sehingga banyak padi-padi yang fuso,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini kondisi kekeringan di Jabar masih dalam posisi aman. Hal ini juga diketahui berdasarkan adanya laporan dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH).
Namun, Yanti meminta agar para petani khususnya mewaspadai dampak dari El Nino ini.
Sebab, berdasarkan data yang ada, dari 10 tahun terakhir lahan kekeringan di Jabar sangar fluktuatif. Kasus kekeringan paling tinggi terjadi di tahun 2015 dan 2019 yang mencapai 95.000 hektare.
“Tetapi, rata-rata selama 10 tahun terakhir di 32 hektare lahan kekeringan yang terjadi Jabar yang diakibatkan El Nino. Sebagian di Pantura dan memang kebanyakan di Pantura untuk lahan kekeringan yang biasanya musim tanamnya 1-2 kali,” ungkapnya. (mcr27/jpnn)
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Jawa Barat mengantisipasi kekeringan sebagai dampak dari El Nino yang diprediksi akan terjadi hingga Januari 2024.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News