Waspada, Kepala BNN Mengungkap Adanya Perubahan Pola Penyelundupan Narkotika
Menurutnya, sinergitas antara instansi penegak hukum mutlak diperlukan dalam menghadapi upaya penyelundupan narkotika ke Indonesia.
Baca Juga:
"Ini suatu sinergitas luar biasa, yang juga sekarang operasi yang dilakukan terpadu bersama-sama. Jadi saya sangat apresiasi kepada polri khusunya polda jabar atas pengungkapan (penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu 1,2 ton di Pangandaran) yang dilakukan," kata Reinhard.
Untuk diketahui, golden triangle merupakan pusat produksi berbagai jenis narkoba di Asia Tenggara yang letaknya berada di wilayah pedalaman dan pegunungan di utara Myanmar, Thailand, dan Laos
Ada tiga jaringan utama peredaran narkotika di Dunia, di antaranya golden triangle yang berada di utara Indonesia, seperti di Thailand, Myanmar, dan Laos. Lalu, golden chrysant (bulan sabit emas) yang terdiri dari Afghanistan, Iran, dan Pakistan. Kemudian, golden peacock yang berada di Amerika Latin.
Polda Jabar berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu yang diduga berasal dari jaringan narkotika asal timur tengah atau golden chrysant.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan lima orang yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ada pun ke lima tersangka ini berinisial HM (41), HH (39), AH (38), MH (20) dan SA (43).
Mereka dikenai Pasal 112 ayat (2) Jo. Pasal 113 ayat (2) Jo. Pasal 114 ayat (2) Jo. Pasal 115 ayat (2) Jo. dan Pasal 132 ayat (1) Undang-undang (UU) RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (mar5/jpnn)
Banyaknya operasi pemberantasan narkotika di Pulau Sumatera menjadi alasan jaringan narkotika internasional mengubah pola penyelundupan. Begini Kata Kepala BNN.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News