GM FKPPI Imbau Masyarakat Tidak Tersesatkan Dengan Narasi Politis Dalam Kasus Brigadir J
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) mengapresiasi keputusan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dalam mengungkap kasus meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Tak pandang bulu, seorang perwira tinggi Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka, dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Namun, dalam pengungkapan kasus ini terdapat narasi yang menyudutkan dan memelintir pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet, saat membuka Forum Tematik Badan Koordinasi Humas pada 4 Agustus 2022 lalu.
Merespons hal tersebut, Ketua Umum GM FKPPI Shandy Mandela mengimbau masyarakat agar tidak terpropvokasi berita-berita menyesatkan yang sengaja digoreng untuk tujuan politik tertentu.
"Saya menduga ada yang bermain dan mengail di air keruh atas kasus Sambo ini dengan menyudutkan dan memelintir statement Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang juga Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar untuk tujuan politik tertentu," ujar Shandy dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, Rabu (10/8).
Faktanya, lanjut Shandy, Apa yang disampaikan Bamsoet adalah tentang contoh narasi terkait berita Sambo yang saat itu masih simpang siur.
Bamsoet menghimbau para humas instansi pemerintah termasuk di Polri untuk meletakkan informasi ke proposinya. Bamsoet tidak mengatakan kasihan pada Sambo, tapi pada keluarga, anak dan istrinya.
Termasuk kelurga korban yang meninggal akibat berita-berita yang simpang siur.
GM FKPPI merespons soal narasi yang menyudutkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Begini penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News