Hakim MA Nonaktif Sudrajad Dimyati Didakwa Menerima Suap 80 Ribu Dolar Singapura

Kemudian, Heryanto Tanaka dan Ivan Dwi Kusuma selaku deposan KSP Intidana berkonsultasi kepada Yosep Parera yang selanjutnya ditunjuk sebagai kuasa hukum.
Baca Juga:
Mereka pun mengajukan gugatan kepada Pengadilan Niagadi PN Semarang untuk pembatalan putusan perdamaian, namun ditolak.
Tim pengacara itu pun kemudian mengajukan kasasi yang kemudian dikabulkan. Yosep Parera menyarankan agar pengurusan perkara dilakukan melalui Desy Yustria dengan menyediakan sejumlah uang.
Menurutnya, Desy Yustria menyampaikan kepada terdakwa melalui Muhajir Habibie agar permohonan perkara dikabulkan.
Uang sebesar 200 ribu dolar Singapura pun disiapkan para pemohon perkara untuk penanganan perkara tersebut.
Wawan menambahkan, Muhajir Habibie menghubungi Elly Tri Pangestuti agar terdakwa mengurus perkara dan telah disiapkan sejumlah uang.
Setelah mendapatkan keterangan dari Elly, terdakwa mengaku akan mengabulkan perkara tersebut.
Setelah putusan dikabulkan, Ia menyebut uang sebesar 200 ribu dolar Singapura yang dipegang Muhajir diberikan kepada Desy Yustria sebesar 25 ribu dolar Singapura, sementara sisanya 175 ribu dipegang oleh Muhajir.
Hakim Agung MA nonaktif Sudrajad Dimyati didakwa menerima suap 80 ribu dolar Singapura atau sekitar 800 juta dari pengacara untuk mengabulkan kasasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News