Muluskan Perkara KSP Intidana, Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Suap 20 Ribu Dolar

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Sidang kasus dugaan suap penanganan perkara di Mahkamah Agung (MA) kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, dengan terdakwa hakim agung nonaktif Gazalba Saleh.

Dalam sidang perdananya, Jaksa penuntut umum (JPU) membacakan berkas dakwaan kepada terdakwa. Adapun sidang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Yoserizal.

JPU mendakwa Gazalba Saleh menerima sebesar 20 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 220 juta untuk pengurusan perkara kasasi pidana terhadap pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana Budiman Gandi.

Uang yang berasal dari penggugat Heryanto Tanaka dan Ivan Dwi Kusuma itu diberikan pengacara mereka yakni Theodorus Yosep Parera dan Eko Suparno kepada panitera MA Desy Yustria sebesar 110 ribu dolar Singapura.

Dalam pengurusan itu, Desy Yustria kemudian memberikan uang kepada Nurmanto Akmal sebesar 95 ribu dolar Singapura. Sebanyak 10 ribu dolarnya diperuntukan kepada Desy Yustria untuk pengurusan perkara.

Selanjutnya, uang 55 ribu dolar Singapura diberikan kepada Redhy yang lalu diserahkan kepada terdakwa Gazalba Saleh sebesar 20 ribu dolar melalui Prasetio Nugroho.

“Dari dakwaan kami, menerimanya sebagian 20 ribu dolar Singapura diterimanya melalui Prasetio. Nanti di persidangan akan dihadirkan Prasetio,” kata JPU KPK Amir Nurdianto ditemui seusai membacakan dakwaan, Rabu (3/5). 

Amir mengatakan, Gazalba Saleh terlibat dalam kasus ini dikarenakan merupakan salah satu hakim yang memeriksa perkara tersebut.