Bank Indonesia Jabar: Hati-hati Dalam Menetapkan UMK 2023
![Bank Indonesia Jabar: Hati-hati Dalam Menetapkan UMK 2023 - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/11/30/deputi-direktur-kantor-perwakilan-bi-jabar-taufik-saleh-dala-fxhu.jpg)
Minimnya kontrak pembelian dikhawatirkan akan menurunkan sektor industri, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) yang saat ini sudah terkena dampaknya.
“Memang normalnya, inflasi naik maka upah juga naik. Tetapi (kenaikan upah) harus wajar agar daya beli tidak tergerus. Di lapangan perlu kearifan. Tahun ini ekspor bagus, tahun depan belum tentu. Jangan sampai upah naik tinggi, tetapi pabrik tutup,” ungkapnya.
Sementara itu, di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tetap kuat pada kisaran 4,5 – 5,3 persen, dan akan terus meningkat menjadi 4,7 – 5,5 persen pada 2024 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Presien Joko Widodo dalam kesempatan itu berpesan bahwa ke depan, kondisi global masih tidak pasti dan sulit untuk diprediksi.
“Pada tahun 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada tanpa mengurangi optimisme,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
Bank Indonesia Jawa Barat mengimbau agar seluruh pihak berhati-hati dalam menentukan UMK 2023. Hal ini mengingat kondisi ekonomi di Indonesia tahun depan.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News