Peniadaan Syarat Tes Covid-19 Perjalanan Domestik, Epidemiologi: Sangat Membahayakan
jabar.jpnn.com, DEPOK - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono angkat bicara, terkait peniadaan tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik atau dalam negeri.
Menurutnya, kebijakan tersebut memiliki resiko tinggi, khusunya dalam penyebaran Covid-19. Pasalnya, hingga saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia belum dinyatakan berakhir.
"Itu sangat berbahaya dan semakin tinggi penularannya," ucap Tri Yunis kepada JPNN.com Sabtu (19/3).
Tri menuturkan, lonjakan Covid-19 sangat mungkin terjadi kembali akibat kebijakan tersebut. Pasalnya, tidak ada lagi skrining penyebaran Covid-19 bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan domestik.
"Dengan penurunan kasus yang terjadi saat ini, jika tidak ditangani dengan baik, maka teorinya bisa akan kembali meningkat," tutur Tri.
Tri menambahkan, pihaknya kerap menerima keluhan maupun aduan masyarakat terkait kebijakan peniadaan tes antigen atau PCR Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik.
Baca Juga:
Menurutnya, kebijakan tersebut cukup meresahkan bagi masyarakat, terlebih pandemi Covid-19 belum dinyatakan berakhir.
"Banyak yang bertanya kepada saya, bagaimana bahayanya jika PCR dihapuskan bagi pelaku perjalanan, saya katakan itu berbahaya," kata Tri. (mcr19/jpnn)
Ahli Epidemiologi UI Tri Yunis Miko Wahyono sebut penghapusan PCR bagi pelaku perjalanan domestik sangat membahayakan.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News