Peran Pekerja Perempuan SKT Bagi Kemajuan Industri Tembakau di Indonesia
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Keberadaan segmen sigaret kretek tangan (SKT) yang padat karya masih membutuhkan perlindungan di rumah sendiri.
Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) I Ketut Budhyman mengatakan, selama ini SKT terbukti memberikan sumbangsih besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Apalagi, SKT yang padat karya didominasi oleh tenaga kerja perempuan yang kebanyakan berpendidikan rendah.
“Perlu diingat bahwa para pekerja SKT adalah perempuan tangguh yang juga mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga, bahkan tiang perekonomian masyarakat,” kata Budhyman dalam keterangannya, Jumat (22/12).
Ia mengungkapkan, faktanya saat ini, hampir 100 persen pekerja SKT merupakan perempuan yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Melalui industri ini, para pekerja perempuan bisa menyekolahkan anak, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Baca Juga:
Lebih lanjut, kehadiran industri SKT, kata Budhyman, tidak hanya memberdayakan pekerjanya, tapi juga turut memberikan efek ganda bagi perekonomian lokal di sekitar area pabrik. Misalnya, warung makanan dan minuman, toko kelontong, angkutan umum, dan sebagainya.
“Maka, keberadaan dan keberlanjutan SKT sangat penting dijaga, karena sedikit saja terjadi gangguan terhadap segmen ini, pasti akan berdampak pada sektor penunjang lainnya,” tegasnya. (mcr27/jpnn)
Keberadaan segmen sigaret kretek tangan (SKT) yang padat karya masih membutuhkan perlindungan di rumah sendiri.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News
