Terkait Aksi Menaiki Patung Macan Lodaya, Ini Respons Iwan Bule
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Mantan Kapolda Jawa Barat Mochamad Iriawan angkat bicara terkait unjuk rasa berujung ricuh yang dilakukan kelompok Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Mapolda Jabar.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini menyampaikan komentarnya melalui sebuah tayangan video.
Ia menyatakan, jika tindakan GMBI sudah keluar dari hakikatnya sebagai Lembaga Swaaya Masyarakat (LSM) yang harus menjunjung tinggi etika dan taat hukum.
"Kami tahu, penyampaian pendapat di muka umum adalah hak warga negara yang dilindungi oleh Undang-undang, namun dengan catatan harus sesuai dengan prosedur hukum dan tidak anarkis," kata Iwan Bule dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (2/2).
"Maka, apabila anarkis ranahnya sudah lain, itu adalah pidana apalagi sampai merusak fasilitas negara di Mako Polda Jawa Barat," ujarnya.
Lebih lanjut, Iwan Bule menilai tidakan anggota GMBI yang menaiki patung Macan Lodaya saat unjuk rasa sudah melampaui batas dan menyinggung anggota Polri.
"Tindakan lainnya adalah sangat melampaui batas etika dan sangat tidak pantas, yaitu dengan melecehkan simbol dan lambang Ganda Wibawa Cakti yaitu Macan Lodaya sebagai representasi dari Polda Jawa Barat, hal ini sudah tidak bisa ditolerir, membuat seluruh anggota Polda Jabar marah dan tersinggung," jelasnya.
Iwan menegaskan, tindakan yang sudah dilakukan anggota GMBI dalam aksi tersebut, termasuk melecehkan simbol dan lambang institusi, sehingga harus dihukum.
Mantan Kapolda Jabar Iwan Bule bereaksi atas kejadian anggota ormas GMBI yang menaiki patung Macan Lodaya di Mapolda Jabar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News