Kuasa Hukum Klaim Irfan Nur Alam Tak Terima Duit Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Dede menyebutkan, dalam kasus ini tidak ada kerugian negara karena sistemnya BOT.
Menurut dia, pembangunan pasar ditanggung investor ini hanya dugaan gratifikasi penyalahgunaan wewenang terkait pemenang lelang tersebut.
Dalam pemeriksaan disebut bahwa tidak ada rekayasa dari ASN untuk memenangkan dalam proyek pembangunan pasar tradisional tersebut.
"Menjawab pertanyaan penyidik, klien kami menyebutkan tidak ada rekayasa dari ASN untuk memenangkan, khususnya Pak INA, justru saat itu sedang tidak baik baik hubungannya dengan klien kami," ujarnya.
"Jadi sekali lagi perlu ditegaskan dalam kasus ini tidak ada gratifikasi, tidak ada juga penyalahgunaan wewenang," tegasnya.
Selain itu dalam pemeriksaan juga terungkap mengenai adanya inisiatif dari pemenang proyek yakni PT PGA untuk memberikan sejumlah uang setelah dapat lelang.
"Uang itu memang akan diberikan kepada Pemda dalam hal ini INA, namun saat itu malah ditolak oleh INA sehingga uang itu tidak jadi diberikan," ujarnya.
Menurutnya, dalam kasus ini tidak ada janji dan komitmen untuk memberikan uang senilai Rp1 miliar.
Penjelasan kuasa hukum AN dalam penahanan kliennya di kasus korupsi Pasar Cigasong, Majalengka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News