Kasus Dugaan Korupsi Revitalisasi Pasar Majalengka, Saksi Kunci Kompak Bela Irfan Nur Alam

jabar.jpnn.com, MAJALENGKA - Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Kepala BKPSDM Majalengka H Irfan Nur Alam memasuki babak baru. Kali ini, salah seorang saksi kunci 'AN' alias Andi Pendul buka suara.

Adapun AN merupakan salah seorang saksi yang disebut sebut oleh penyidik Kejati Jabar dalam kasus ini. Selain An ada pula DRH.

Andi mengeklaim, Irfan Nur Alam tidak terlibat dalam kasus yang saat ini tengah ramai diperbincangkan. Menurutnya, Irfan tidak pernah menerima aliran dana dari kasus yang saat ini tengah ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat.

"Saya menjadi saksi kunci atas persoalan ini. Saya pastikan tidak ada uang sepeser pun mengalir ke Pak Irfan," kata An dalam keterangannya kepada wartawan dikutip Senin (18/3).

Dia mengaku tidak mengenal dekat sosok dan kepribadian Irfan Nur Alam, yang ia ketahui Irfan hanya salah seorang pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka.

"Saya tahu itu Pak Irfan itu hanya sebagai pejabat di Majalengka," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Jajaran Direksi PT PGA, Dede Rizka (DRN). Dia pun membantah keterlibatan Kepala BKPSDM Majalengka, Irfan Nur Alam (INA) dalam kasus dugaan korupsi revitalisasi Pasar Sindang Kasih, Cigasong, Majalengka.

Dia yang juga disebut perantara dalam kasus ini sekaligus kuasa direksi, menyatakan, tidak ada aliran dana untuk para pejabat di Majalengka dalam proyek tersebut, termasuk untuk Irfan.