Warga Bandung Kini Bisa Daur Ulang Sampah di Octopoint

"Kami berharap melalui kerja sama antara Octopus dan Pemprov Jabar ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah dari rumah sebagai upaya mengurangi timbulan sampah ke TPA," kata Prima dalam keteranganya, Kamis (2/3).

Berdasarkan data DLH Jabar, pencemaran tertinggi di Jabar berasal dari 60 persen sampah domestik atau rumah tangga.

Komposisi produksi sampah per hari bisa mencapai 25.000 ton dengan 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.

Dari data jumlah sampah yang dihasilkan, sekitar 40 persen sampah dapat ditangani dengan baik, sedangkan 60 persen masig belum bisa dikelola dengan baik.

Chief Executive Officer dan Co-Founder Octopus Indonesia Moehammad Ichsan menuturkan, beroperasinya Octopoint pertama di Bandung menjadi salah satu upaya pihaknya untuk mendukung pemerintah dalam mengurangi sampah di pembuangan akhir.

Melalui Octopoint, masyarakat bisa menyetor sampah pasca konsumsinya dengan praktis. Pelestari yang sudah terlatih dan terverifikasi dapat dengan mudah mengambil sampah untuk kemudian didaur ulang di fasilitas Octopus.

"Kami sangat bangga dengan menjadi mitra strategis Pemprov Jabar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," ucapnya.

"Harapan kami dengan hadirnya Octopus di Bogor, Depok dan Bekasi dapat mengedukasi warga untuk menerapkan gaya hidup memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga dengan mudah menggunakan aplikasi Octopus," sambungnya.