Keren! Mahasiswa FKUI Sabet Gelar Juara EAMSC 2023 di Nepal

jabar.jpnn.com, DEPOK - Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) suskes meraih juara dalam ajang International East Asian Medical Students Conference (EAMSC) 2023, di Kathmandu, Nepal.

Dalam kesempatan tersebut, tim mahasiswa FKUI memaparkan terkait Cold Water Immersion (CWI) atau cryotherapy, yang selama ini diyakini dapat membantu para atlet mengurangi nyeri otot setelah olahraga atau kompetisi, ternyata juga bermanfaat sebagai pertolongan pertama bagi penderita hipertermia.

Dikatakan, bahwa CWI adalah praktik berendam selama 10 hingga 15 menit di air dingin dengan suhu 10 hingga 15 derajat celsius.

Berdasarkan informasi portal Headline, Dr. A. Brion Gardner, seorang ahli bedah ortopedi dari The Centers for Advanced Orthopaedics, mengatakan mandi es dapat membantu para atlet untuk pemulihan lebih cepat, pengurangan kerusakan otot dan jaringan, serta peningkatan fungsi tubuh.

Dengan adanya fakta tersebut, tim mahasiswa FKUI melakukan tinjauan sistematis dan meta analisis terkait manfaat lain dari CWI.

Mereka merangkum dan menyintesis efektivitas CWI dalam mengatasi heat stroke, termasuk menentukan suhu yang paling efektif serta level imersi terbaik.

Perwakilan dari tim mahasiswa FKUI, Najma Ali menyebut heat stroke merupakan kondisi darurat yang ditandai dengan hipertermia berat dan disfungsi organ yang menyebabkan tingkat morbiditas signifikan jika tidak ditangani dengan baik.

Hipertermia terjadi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5 derajat celsius yang disebabkan oleh kegagalan pada sistem pengatur pendinginan suhu tubuh. 
 
“Hipertermia ini pada umumnya terjadi di lingkungan panas. Pada 2015, jumlah orang yang terpapar gelombang panas meningkat 175 juta jiwa. Studi lain di negara tropis juga memperkirakan tingkat kematian akibat penyakit terkait panas mencapai 19,5 persen,” ucapnya, Rabu (15/2).