Permudah Layanan Kesehatan Bagi Masyarakat Bandung, Klinik Hasna Media Siap Terima Pasien BPJS

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Keberadaan rumah sakit khusus jantung bagi warga Jabar tentunya sangat dibutuhkan. Apalagi, penyakit jantung masih menjadi penyumbang kematian tertinggi di dunia.

Namun, untuk membangun rumah sakit khusus jantung ini tentu tidak semudah membangun rumah sakit pada umumnya. Pasalnya, izin pembangunan rumah sakit khusus jantung ini memiliki regulasi tersendiri.

Direktur Utama PT Hasna Medika Grup, Gugun Iskandar Hidayat mengatakan, membuat rumah sakit khusus jantung ini terdapat moratorium dari Pemerintah Pusat. Sehingga, pemerintah masih mempertimbangkan semua izin terkait pembangunan rumah sakit khusus jantung.

"Sekarang pemerintah masih memoratorium. Jadi sekarang itu belum ada kerja sama baru rumah sakit untuk kateterisasi jantung," tuturnya seusai meresmikan Klinik Utama Jantung Hasna Medika di Jalan Cinunuk, Kabupaten Bandung, Rabu (1/2).

Selain terkendala regulasi, pembangunan rumah sakit khusus jantung ini membutuhkan biaya maupun investasi yang cukup besar. Sehingga, perusahaan yang dipimpinnya ini baru bisa membuat klinik khusus jantung.

"Membuat rumah sakit (khusus jantung) ini investasi besar, alat kesehatan cukup mahal dan juga ada kewajiban ada alat kateterisasi jantung (cath lab) dan itu biaya mahal alat capai Rp 12 miliar," sambungnya.

Oleh karena itu, Gugun berharap dengan adanya beberapa fasilitas di Klinik Utama Hasna Medika Bandung, masyarakat tidak perlu bingung untuk mencari fasilitas kesehatan khusus jantung. Terlebih, di klinik tersebut menerima pasien atau pengguna BPJS Kesehatan.

"Fasilitas di sini ada rawat jalan ada spesialis penyakit dalam, paru, dan rehab,ada dokter umum juga, kemudian rawat inap juga ada. Kemudian ada laboratorium farmasi dan gizi. IGD 24 jam juga ada," kata Gugun. (mar5/jpnn)