Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Diduga Berkaitan Dengan Penolakan KUHP
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menuturkan, pihaknya mengamankan satu unit sepeda motor bebek berwarna biru dari tempat kejadian perkara (TKP).
Sepeda motor itu diduga digunakan pelaku saat menjalankan aksi bom bunuh diri pada pagi tadi.
"Barang bukti yang sudah diamankan, satu buah sepeda motor yang digunakan pelaku berwarna biru, kami mohon waktu kepada masyarakat. Semoga ini segera terungkap," ujar Suntana.
Adapun motor tersebut ditinggalkan pelaku di depan Polsek Astanaanyar pascakejadian.
"Sedang kami dalami dan memang di sepeda motornya ada tulisan KUHP produk kafir. Mari kita berantas penegak hukum, itu saja. Tulisannya seperti itu, jadi bahan penyelidikan kami lebih lanjut," ungkap dia.
Selain itu, dari identifikasi diketahui nomor polisi kendaraan motor pelaku berasal dari wilayah Surakarta, Jawa Tengah.
"Dari plat nomor kendaraannya dari wilayah Surakarta," sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, pelaku sempat ditangkap dan dipenjara karena terlibat dalam peristiwa bom yang terjadi di Cicendo, Kota Bandung di tahun 2017.
Tulisan tentang penolakan KUHP yang baru disahkan ditemukan di lokasi teror bom Polsek Astanaanyar. Kapolri Jenderal Listyo Sigt Prabowo berikan penjelasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News