Nelayan Bekasi Geram Banyak Kapal Besar dan Pukat Harimau di Perairan Dangkal
jabar.jpnn.com, BEKASI - Nelayan di wilayah pesisir Muaragembong, Kabupaten Bekasi mengeluhkan banyaknya kapal berukuran besar berjenis pukat harimau yang turut menangkap ikan di zona perairan dangkal.
"Selain membuat tangkapan nelayan berkurang, mereka pun merusak lingkungan karena menggunakan pukat harimau," kata Bada (40) seorang nelayan setempat, Kamis (21/7).
Bada mengaku keberadaan kapal-kapal besar itu sudah ada sejak beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya satu, bahkan dia menyebut lebih dari 50 kapal besar yang setiap hari berbaris di perairan dangkal Muaragembong.
"Banyak banget, mungkin ada sekitar 50 kapal," tuturnya.
Bada mengatakan kapal-kapal besar itu biasanya sudah memasuki perairan Muaragembong sejak malam hingga siang hari.
Tidak jarang mereka memasuki perairan dangkal yang menjadi tempat nelayan mencari ikan.
"Bayangkan saja, itu kapal-kapal diamnya dekat ke pantai. Itu bisa berjarak lima kilometer dari pantai, berarti kan sekitar tiga mil, bahkan pernah sampai dua kilometer dari pantai, itu kan dekat banget," ucapnya.
Banyak kapal besar dan pukat harimau di perairan dangkal Muaragembong, sejumlah nelayan ngadu ke Penjabat Bekasi Dani Ramdan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News