Cara Unik BKKBN dan HerStory Dalam Menekan Angka Stunting

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti membeberkan faktor pendorong dan risiko saat hamil terlalu muda dan terlalu tua serta menyebabkan anak stunting.

Oleh karena itu, untuk mencegah melahirkan anak stunting, setiap calon ibu dan calon ayah harus berada dalam kondisi yang sehat atau ideal untuk menikah, hamil, dan melahirkan.

Dengan pertimbangan hal tersebut, upaya percepatan penurunan angka stunting dilakukan melalui pencegahan dengan menyasar calon-calon pengantin atau calon-calon pasangan usia subur atau calon ibu dan bapak baru.

“Setiap calon pengantin, harus melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan selama tiga bulan sebelum menikah serta perlu mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting tentunya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka stunting di Indonesia,” jelasnya.

Dengan demikian, melalui kegiatan E-Awarding HerStory bertajuk "Indonesian Millennials Favorite Matrimony Brand Awards 2022: Towards a Long Haul of Eternity, Together," pihaknya menyosialisasikan betapa pentingnya pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum menikah.

“Oleh karena itu, melalui kegiatan ini bersama-sama kita menyosialisasikan betapa pentingnya pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum menikah, untuk memastikan bahwa setiap calon pengantin berada dalam kondisi sehat dan saat hamil sudah benar-benar siap,” tutupnya. (mcr19/jpnn)