Mulai April, RSUD Timur Dioperasikan Sebagai Pusat Isoter

jabar.jpnn.com, DEPOK - Masa kontrak antara Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan tempat isolasi terpusat (Isoter) di Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia (UI) akan segera berakhir akhir bulan ini. Pemkot Depok pun tengah mempersiapkan tempat pengganti untuk dijadikan Isoter bagi pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anugerah Sehat Afiat (ASA) atau RSUD Timur untuk dijadikan Isoter, jika kontraknya dengan PSJ UI berakhir.

“Iya benar, kami memang melakukan kerja sama di Februari hingga akhir Maret sebagai antisipasi lonjakan yang terjadi kemarin,” ucap Mary di Depok, Sabtu (19/3).

Mary menjelaskan, Isoter yang dipersiapakan akan memiliki fungsi sama dengan PSJ UI. Artinya, Isoter hanya diperuntukan bagi pasien dengan gejala ringan.

“Jadi seperti di PSJ untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tidak bergejala. Bukan untuk dengan gejala sedang hingga berat,” tuturnya.

“Insya allah, setelah selesai dengan PSJ UI di April kami sudah bisa mengoperasikan Isoter di RSUD ASA atau RSUD Timur Kota Depok,” sambung Mary.

Selanjutnya, Mary menyebut, Isoter yang dipersiapkan di RSUD Timur memiliki kapasitas 80 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

“Kami rencanakan 80 tempat tidur untuk Isoter. Tetapi, kami harapkan Depok kasus Covid-19 bisa terus melandai bahkan bisa nol kasus,” kata Mary. (mcr19/jpnn)