Penjelasan Panitia Event Motor Cross yang Rusak Kebun Pisang Milik Warga
Agus menerangkan, sebelum acara, pihak panitia sudah berkoordinasi dengan pemilik lahan yang mana lahannya akan dijadikan jalur trail.
Kemudian, dibuatlah kesepakatan mengenai nominal penggantian kerugian.
“Intinya kami selaku panitia, sebelum kegiatan sudah koordinasi dengan pemilik lahan, termasuk izin ke desa dan kecamatan. Jadi, ada kesepakatan antara panitia dengan pemilik lahan. Jadi, nanti hitung-hitungannya seperti apa, sudah ada aturannya dan kesepakatannya,” terangnya.
Beberapa hari setelah event selesai pun, pihak panitia masih berada di lokasi kegiatan, mengantisipasi ada pemilik lahan yang terlewat mendapatkan kompensasi.
“Jadi tiga hari setelah kegiatan, kami masih standby di lokasi barangkali ada yang terlewat untuk penggantian. Dan alhamdulillah aman ternyata, enggak akan meleset dari kesepakatan awal,” tuturnya.
Kegiatan itu melibatkan dua ribu lebih crosser dari berbagai daerah. Di sela-sela kegiatan, juga diselipkan agenda bakti sosial dan aksi tanam pohon.
"Kegiatan kemarin kami juga mengadakan bakti sosial, penanaman 2000 pohon, pembagian sembako, bantuan berupa cat dan materi ke tempat ibadah yang terlewat selama kegiatan,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
Panitia event motor cross buka suara mengenai kejadian crosser yang rusak lahan kebun pisang milik warga.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News