Penuhi Kebutuhan Industri, Politeknik STTT Bandung Akan Tingkatkan Jumlah Mahasiswa
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat jumlah tenaga di industri tekstil dan garmen setiap tahunnya terus bertambah.
Total ada sekitar 682 ribu tenaga yang dibutuhkan sektor industri dari sekolah vokasi, namun baru lima persen yang bisa terpenuhi.
Hal itu disampaikan Kepala PPPVI-BPSDMI Kementerian Perindustrian Emmy Suryandari ditemui seusai menghadiri kegiatan wisuda Politeknik STTT Bandung di Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung pada Sabtu (25/11).
Emmy mengatakan, dari 22 sekolah vokasi di bawah Kementerian Perindustrian, pihaknya baru bisa memenuhi lima persen kebutuhan tenaga di sektor industri tekstil. Jumlah ini jauh dari jumlah yang dibutuhkan pasar saat ini.
"Secara umum kebutuhannya untuk sektor industri setiap tahun ini 682 ribu dari sekolah vokasi yang ada di bawah Kemenperin yang ada 22 sekolah, kami baru bisa memenuhi lima persen untuk industri tekstil sendiri," kata Emmy.
Sementara itu, dari Politeknik STTT Bandung industri membutuhkan 500 wisudawan setiap tahun. Namun tahun ini, kampus yang dulu bernama Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil itu hanya meluluskan sekitar 300 mahasiswa saja.
Baca Juga:
Artinya, masih ada 200an mahasiswa yang belum lulus dan menjadi tantangan bagi kampus untuk bisa menyelesaikannya.
"200 kebutuhan orang yang belum bisa dipenuhi oleh STTT Banduhg dan ini menjadi suatu tantangan karena industri menaruh harapan ke politeknik ini, karena percaya dengan kualitasnya," tuturnya.
Politeknik STTT Bandung bakal meningkatkan jumlah mahasiswanya untuk memenuhi kebutuhan industri tekstil yang belum terpenuhi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News