BBKFK Kemenperin Buktikan Galon Polikarbonat Aman Digunakan
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Balai Besar Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBKFK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuktikan bahwa migrasi Bisfenol-A (BPA) dari galon Polikarbonat berbagai merek, masih jauh di bawah ambang batas aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Artinya, galon-galon tersebut masih aman untuk digunakan sebagai kemasan air minum.
Manajer Teknis BBKFK Kemenperin, Roni Kristiono, menuturkan pihaknya telah melakukan penelitian terhadap migrasi BPA galon Polikarbonat berbagai merek.
“Sampai bulan ini kita ada 8 perusahaan yang mengajukan uji migrasi BPA dari galon Polikarbonat,” tutur Roni dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Senin (2/9).
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dia mengungkapkan bahwa hasil migrasi BPA dari galon-galon Polikarbonat itu tidak ada yang melebihi ambang batas aman yang ditetapkan BPOM sebesar 0,6 bpj.
“Kalau yang masuk ke kita, nilainya itu masih dalam batas ambang semua. Kita juga uji tiga kali setiap 10 hari, tetap masih di bawah batas ambangnya,” tuturnya.
Menurutnya, alat deteksi untuk membaca migrasi BPA dari galon Polikarbonat di BBFKK ini memiliki keterbatasan. Limit deteksi baca alatnya hanya sampai 0,012 bpj saja.
“Nah, rata-rata migrasi BPA dari galon-galon Polikarbonat yang kita teliti itu masih jauh di bawah angka 0,012 bpj sehingga tidak bisa terbaca. Tapi juga ada yang 0,1 bpj. Tapi, semua masih di bawah batas ambang aman yang ditetapkan BPOM,” katanya.
BBKFK Kemenperin melakukan penelitian migrasi Bisfenol-A (BPA) dari galon Polikarbonat. Ini hasilnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News