Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Bantah AMDK Galon Isi Ulang Penyebab Autis

Selasa, 03 Oktober 2023 – 11:22 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Bantah AMDK Galon Isi Ulang Penyebab Autis - JPNN.com Jabar
Potret kemasan galon guna ulang. Foto : Source for JPNN.com.

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Rini Sekartini memastikan tidak ada kaitannya sama sekali air minum dalam kemasan (AMDK) galon isi ulang, dengan penyebab penderita autis pada anak-anak. Menurutnya, hingga saat ini belum ada satupun penelitian yang mengungkap penyebab pasti terjadinya autis.

“Penyebab autis itu masih multifaktor seperti faktor genetik dan lingkungan. Ada juga karena infeksi masa lampau, dan itu bisa terjadi. Tapi, yang pasti air galon isi ulang tidak menjadi penyebab autis. Itu sudah pasti salah,” ujar Rini dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Selasa (3/10).

Menurutnya, narasi AMDK galon isi ulang membuat anak autis sangatlah prematur. Pasalnya, jika hal tersebut benar adanya, sudah sejak lama banyak anak di Indonesia yang menderita penyakit tersebut.

“Air galon kan ada mineralnya, justru baik untuk kesehatan. Kalau dikatakan bisa menyebabkan autis, seharusnya sudah banyak anak-anak di Indonesia yang menderita autis karena yang minum air galon kan banyak. Tapi, nyatanya, yang autis bisa dihitung jari,” kata Rini.

Dulu, kata Rini, ada penelitian yang mendukung pengaruh zat tembaga logam terhadap penyebab autis ini. Tapi, lanjutnya, tidak konklusif juga bahwa penyebab autis itu karena logam ini.

“Akhirnya, penelitian ke arah situ juga makin jarang dilakukan. Biasanya pada anak autis, kami nggak mencari pasti penyebabnya. Pemeriksaan darah, CT Scan, biasanya tidak kami lakukan. Kami langsung masuk ke intervensi untuk penanganannya,” tuturnya.

Adapaun untuk penanganan anak-anak autis itu dilakukan tergantung gejalanya. Menurut Prof. Rini, karena autis itu merupakan gangguan perilaku, jadi penanganannya juga harus dengan memperbaiki perilakunya.

Terapinya dilakukan dengan berbagai cara, ada terapi sensor integrasi, ada okupasi, ada terapi wicara, dan terapi perilaku.

“Jadi, ada multifaktor untuk terapinya,” paparnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa yang bisa terjadi pada anak autis itu adalah suka mengalami alergi makanan. Misalnya alergi susu sapi dan alergi makanan laut.

“Tapi, itu juga tidak semua anak alergi itu jadi dikatakan menderita autis,” ucapnya .

Lebih lanjut, Rini mengatakan, autis itu bisa dibagi menjadi autis ringan, sedang, dan berat. Untuk mendeteksinya biasanya ditentukan menggunakan perangkat skrining berupa kuesioner yang namanya M-CHAT-R.

Guru Besar UI memastikan tidak ada kaitannya sama sekali air minum dalam kemasan (AMDK) galon isi ulang, dengan penyebab penderita autis pada anak-anak.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News