Gegara Hal Ini, SMAN 6 Depok Study Tour ke Jatim dan Bali

jabar.jpnn.com, DEPOK - Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad angkat bicara terkait polemik study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali hingga mengakibatkan kepala sekolah (Kepsek) dicopot oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Diketahui, ada 347 siswa yang mengikuti kunjungan objek belajar (KOB) selama delapan hari, dengan biaya Rp 3,8 juta.
Dirinya menjelaskan, mengapa KOB tersebut tidak mengunjungi universitas ternama yang ada di Kota Depok atau Jawa Barat, dan memilih untuk ke beberapa universitas di Jawa Timur.
Baca Juga:
“Belum ada kerja sama (dengan universitas ternama di Depok) bukan tidak ada, belum ada ya,” ucapnya, Jumat (21/2).
Dia menuturkan, KOB ini juga dimaksudkan agar siswa bisa mengetahui proses masuk perguruan tinggi negeri.
“Jadi seperti ini misalnya, ketika lulusan SMA mau melanjutkan ke perguruan tinggi negeri khususnya, itu ada beberapa jalur seleksi oleh Badan Seleksi Nasional, salah satunya adalah Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) menggunakan nilai raport rata-rata nilai raport dari semester 1 sampai dengan semester 5,” terangnya.
Dirinya mengakui, bahwa nilai siswa di sekolahnya tersebut belum bisa bersaing secara nasional.
“Untuk nilai anak kami sendiri itu belum cukup untuk bersaing di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan sebagainya. Tetapi kami cukup jawara kalau bersaingnya di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, kansnya lebih besar gitu. Nah kalau misalnya teman-teman bertanya apakah tidak ada di Depok? Ada. Ada universitas Indonesia dan sebagainya, tetapi untuk kerja sama itu kami belum memperolehnya,” ungkapnya.
Pihak SMAN 6 Depok mengaku lakukan kunjungan ke beberapa univeritas negeri di Jawa Timur, hal tersebut lantaran belum memiliki kerja sama dengan kampus ternama
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News