Buntut Kenaikan Harga Tempe di Pasaran, Pengusaha Warteg Kompak Kurangi Porsi Hidangan
jabar.jpnn.com, DEPOK - Ketua Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni sebut belum ada rencana untuk menaikan harga menu di warteg, meskipun harga tempe dipasaran sudah dipastikan naik.
Ia menilai banyak pertimbangan untuk menaikan harga menu di warteg, lantaran masyarakat yang makan di warteg rata-rata dengan ekonomi menengah ke bawah.
“Kami dilema jika harga kami naikan, dikhawatirkan konsumen berkurang sehingga berpengaruh pada pendapatan,” jelas Mukroni, Rabu (23/2).
Dengan demikian, hingga kini pihaknya belum berencana menaikan harga menu meskipun harga berbagai kebutuhan pokok semakin meningkat.
“Kami mensiasatinya dengan mengurangi porsinya saja, atau memperkecil ukuran tahu dan tempe,” jelasnya.
Naiknya beberapa kebutuhan pokok di pasaran saat ini, juga dikeluhkan sejumlah pengusaha warteg.
“Karena bukan hanya tahu dan tempe saja, minyak, dan cabai juga harganya mulai naik. Sehingga, ini sangat memberatkan bagi pengusaha seperti kami,” terangnya.
Dirinya berharap, pemerintah bisa menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran.
Kenaikan harga sejumlah bahan pokok di pasaran membuat pengusaha warteg di Kota Depok kelimpungan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News