Bawa Nuansa Daerah, Drummer Bunga Bangsa Rilis Single Ketiga Berjudul ‘Rurah’
Di single ini, Bunga mencoba mengeksplorasi kemampuannya. Bukan hanya menabuh drum seperti yang sudah dilakukannya, pemilik nama lengkap Monica Kezia itu juga bermain perkusi.
Katanya, tujuannya menggunakan alat musik perkusi adalah keinginannya menunjukkan sisi lain dari sosok Bunga Bangsa.
“Di single ini beda banget, aku main perkusi. Menujukan sisi aku yang berbeda,” ucapnya.
Dalam musik video Rurah, Bunga mengilustrasikan dirinya menjadi tiga karakter yang berbeda. Pertama, ratu ideologi sampah, pemberontak, dan terakhir rakyat jelata.
Ratu Ideologi Sampah menjadi simbol metafora dari ideologi negatif sebagai bentuk kekuasaan, ketidak pedulian, rasa angkuh terhadap apapun dan egosentris manusia yang selalu haus akan sanjungan.
Pemberontak menjadi simbol kebebasan dan idealisme positif yang melakukan perlawanan terhadap ideologi sampah.
“Rakyat adalah simbol metafora dari kepolosan setiap insan yang menjadi korban keegoisan manusia itu,” jelasnya.
Sebagai musisi muda, Bunga punya visi melestarikan kebudayaan Indonesia. Maka dari itu dalam komposisi lagu Rurah, Ia banyak menggunakan cross culture dari musik gamelan Banyuwangi dan ritme latin perkusi.
Drummer wanita asal Kota Semarang Bunga Bangsa baru-baru ini merilis single ketiganya yang berjudul Rurah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News