Pemprov Jabar Siap Sukseskan Pekan Imunisasi Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengampanyekan untuk mengejar ketertinggalan imunisasi rutin yang pelaksanaannya sempat terkendala selama berlangsungnya pandemi COVID-19.
"Bagaimana kita sedang secara masif, melakukan pengembalian. Kita mengejar ketertinggalan kita, istilahnya imunisasi kejar. Bagaimana selama dua tahun ini, kita kembali lagi mengejar imunisasi rutin yang sudah didapatkan selama dua tiga tahun pandemi," kata Konsultan Vaccination Technical Officer Covid-19, Imunisasi Rutin, SIA and VPD Surveillance WHO Indonesia, Wildan Mochamad Ridho.
Dia menuturkan secara global selama pandemi COVID-19 banyak anak yang tidak diimunisasi.
Selain itu, kondisi pasca pandemi COVID-19 menyebabkan ada beberapa penyakit yang muncul, seperti belum lama ini di Kabupaten Purwakarta ditemukan kasus Polio.
"Padahal, sejak tahun 2014 lalu, Indonesia sudah terbebas dari polio. Makanya ketika muncul kasus di Purwakarta, statusnya langsung KLB," kata dia.
Oleh sebab itu WHO mengusung tema dalam Pekan Imunisasi Dunia (PID) WHO ini " The Big Catch Up", yang artinya saat ini WHO sedang secara masif dan intensif melakukan pengembalian imunisasi.
"Yakni mengejar ketertinggalan imunisasi yang terlewat selama COVID-19 dua hingga tiga tahun kemarin," kata Wildan.
Ia mengatakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) untuk mengantisipasinya harus dengan imunisasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap meramaikan pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia (PID).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News