Angka Perokok di Jabar Tinggi, Dinkes Gencarkan Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat terus melakukan berbagai upaya sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Kawasan Tanpa Rokok atau KTR.
Dinke pun mendorong agar semua gedung baik milik instansi pemerintah, BUMN maupun swasta, untuk menerapkan serta mengoptimalkan KTR.
Keberadaan dan pengoptimalan KTR dinilai penting untuk ikut menekan angka perokok di Jawa Barat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, dr. Rochady Hendra Setya Wibawa mengatakan, saat ini keberadaan KTR dinilai belum optimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tak merokok di sembarang tempat.
"Saya kira (KTR) efektivitasnya masih rendah ya, makanya kita lakukan kembali sosialisasi. Itu sebabnya, sosialisasi ini sangat penting. Nantinya, diperlukan satgas khusus untuk menguatkan aturan ini," ucap Rochady saat ditemui dalam kegiatan sosialisasi KTR yang digelar di Kantor Dinkes Jabar, Kota Bandung, dikutip Rabu (19/2/2025).
Rochady menilai, seharusnya, semua OPD, perkantoran, dan mal menerapkan KTR secara efektif. Ia mengambil contoh apa yang sudah diterapkan di bandara, yang menyediakan tempat khusus bagi perokok.
"Di Dinas Kesehatan sendiri sudah ada tempat khusus merokok, ada di depan dekat pos satpam," ujarnya.
Diketahui, saat ini angka perokok di Jawa Barat masih menjadi yang tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, menunjukkan bahwa Jawa Barat memiliki angka perokok anak tertinggi.
Dinas Kesehatan Jawa Barat gencarkan sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok di seluruh gedung perkantoran, mal demi menekan angka perokok aktif di Jabar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News