Perajin Tahu dan Tempe Keluhkan Harga Kedelai Tak Stabil

Senin, 14 Februari 2022 – 16:45 WIB
Perajin Tahu dan Tempe Keluhkan Harga Kedelai Tak Stabil - JPNN.com Jabar
Pengrajin tempe. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Belum usai permasalahan harga dan kelangkaan minyak goreng, kini industri tahu dan tempe di Kota Bandung juga turut bergejolak. 

Pasalnya, para perajin tahu dan tempe menuntut kestabilan harga kacang kedelai yang menjadi bahan pokok. 

Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jabar M Zamaludin mengatakan, saat ini harga kacang kedelai per kilogramnya dibanderol Rp 11.000 dari sebelumnya Rp 9.000. 

Kenaikan ini cukup memberatkan para perajin tahu tempe. Oleh karena itu, mereka juga harus menaikan harga jual tahu dan tempe ke konsumen. 

"Ya dampaknya banyak merugi, kalau dipaksakan merugi, kalau dibiarin saja nanti pelanggan kabur," kata Zaenal dikonfirmasi, Senin (14/2). 

Zaenal menuturkan, kondisi seperti ini sudah terjadi hampir satu hingga dua bulan. 

Saat ini, Ia memperkirakan harga kacang kedelai sudah menyentuh harga Rp 11.250 per kilogram. 

"Kenaikannya relatif dan tidak stabil. Ini awalnya sudah lebih dari sebulanan kemarin, dua bulanan ada dari yang awalnya Rp 9.000-an, sekarang sudah Rp 11.250 lebih kayanya," ujarnya. 

Perajin tahu tempe mengeluhkan harga kedelai yang tidak stabil dan terus mengalami kenaikan. Para perajin berharap ini sama pemerintah, simak penjelasannya.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News