Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik Klinik Bersalin Alifa Tasikmalaya

Selasa, 21 November 2023 – 13:10 WIB
Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik Klinik Bersalin Alifa Tasikmalaya - JPNN.com Jabar
Ilustrasi garis polisi. Foto: dok.JPNN.com

Selain itu, Erlangga juga sempat bertanya kapan anaknya dapat diberikan ASI. Bidan itu pun meminta untuk menunggu sebab akan dilakukan observasi terlebih dahulu sebanyak satu kali tiap jam.

"Bidan jaga memberikan jawaban katanya belum bisa soalnya masih belum bagus kondisi napasnya, dan bidan juga bahwa akan diobservasi setiap satu jam sekali," ungkapnya. 

Keesokan harinya pada Selasa (14/11) sekitar pukul 07.00 WIB, bidan memberi tahu jika anak dari Erlangga diperbolehkan pulang.

Bidan juga memberi tahu bahwa anaknya dalam kondisi normal dan sehat sehingga tak memerlukan tindakan inkubator. Pihak klinik hanya memberi tahu bahwa harus dilakukan kontrol rutin.

Sebelum meninggalkan klinik, Erlangga pun diminta biaya senilai Rp1 juta meski sudah memakai Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Dalam kuitansi yang diberikan, tak dijelaskan secara rinci untuk keperluan apa saja uang Rp1 juta tersebut.

"Saya menanyakan dan memastikan kepada bidan jaga, apakah benar ini anak di suruh pulang? Apakah sehat ? Apakah normal? Apakah tidak harus di bawa ke rumah sakit untuk di inkubator? Melihat BB-nya saja sangat jauh di bawah normal," ungkap dia.

Setibanya di rumah, kata Erlangga, ASI istrinya ternyata tidak keluar. Hingga pukul 18.00 WIB, tak ada susu yang masuk ke anaknya. Lalu, pada pukul 21.00 WIB, kondisi kesehatan anaknya tiba-tiba menurun karena jantungnya berhenti berdetak.

Kasus dugaan malapraktik klinik bersalin yang menjadi bayi sebagai konten medsos dan meninggal dunia ditangani Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News