Sidaq dan Dewa Eka Prayoga Foundatian Dirikan Huntara untuk Penghafal Al Quran di Cianjur

Wahid menuturkan, Huntara yang dibangun dapat menampung hingga 50 santriwati penghafal al quran. Berdiri di atas aset milik pondok quran An Nahl, Huntara ini diharapkan dapat berfungsi hingga jangka panjang.

"Kami memang mencari lahan pondok pesantren atau masjid, karena fokus untuk jangka panjang, biar tidak ada sengketa ke depan. Kami mengurus satu tahun, setelah itu dengan berdiri di lahan pesantren Huntara ini bisa terus digunakan, bermanfaat jangka panjang," tuturnya.

"Ada 4 layanan huntara, pertama layanan hunian, kedua layanan hidangan untuk makan mereka sampai 4 kali makan, layanan iman kegiatan ngaji maupuan aktivitas lain, dan yang keempat layanan pemberdayaan itu berupa kita kembangkan skill mereka," kata Wahid.

Di lokasi yang sama, pemilik pesantren An Nahl Taufiq Abu Nahla, mengaku sangat beryukur atas berdirinya Huntara yang dibangun oleh DeEP-F dan Sidaq Solidarity. Menurutnya, dengan Huntara tersebut, aktivitas pesantren yang terhenti akibat robohnya fasilitas pesantren dapat kembali berlanjut.

"Kodarullah telah terjadi gempa yang menghancur leburkan ponpes kami yang telah berjalan selama dua tahun," kata Taufik.

"Doakan kami diberikan kesehatan kesabaran kekuatan dan keimanan untuk terus melanjutkan perjuangan ini mencetak generasi penghafal alquran. Dan tentunya kami ucapkan terima kasih kepada DeEp-F dan Sidaq, mudah mudahan jadi amal jariyah," tuturnya.

Sementara itu, perwakilan DeEP-F, Aditya M Ramdan, mengatakan bahwa kolaborasi DeEP-F dan Sidaq telah mendirikan dua Huntara. Secara total DeEP- F telah membangun 4 Huntara bagi korban terdampak gempa Cianjur.

"Jadi selain Huntara khusus santriwati penghafal al quran, DeEP-F dan Sidaq juga telah membangun Huntara bagi warga, kalau secara total DeEP-F telah membangun 4 Huntara, dan Kami mengawal hadirnya Huntara di cianjur sebagai program Cianjur recovery," kata Aditya.