Melirik Potensi Luar Biasa Sawit Indonesia
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Sawit masih menjadi komoditas ekspor strategis Indonesia dengan sumbangan devisa ekspor mencapai USD 35 miliar atau lebih dari Rp530 triliun.
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki), Tofan Mahdi dalam kegiatan Talkshow GenSawit Corner Eps. 5.
Tofan mengatakan selain sebagai penyumbang devisa negara terbesar, sawit juga disebut sebagai industri yang mampu meningkatkan sektor tenaga kerja.
Karena itu, jumlah tenaga kerja langsung dan tidak langsung yang bergantung hidup kepada sektor industri sawit mencapai lebih dari 17 juta orang.
"Dalam kurun 15-20 tahun terakhir dalam pasar minyak nabati dunia, pangsa pasar sawit menjadi nomor satu mengalahkan komoditas minyak nabati yang dihasilkan oleh negara-negara di benua Amerika maupun Eropa," kata dia dalam keterangan tertulisnya, pada Jumat (4/11).
Menurutnya selama minyak sawit masih menjadi nomor satu dalam persaingan pasar minyak nabati global, tudingan bahwa minyak sawit merusak lingkungan dan lain sebagainya itu akan selalu ada.
Berbagai upaya pun dilakukan oleh pemerintah maupun berbagai pihak dalam memastikan standar keberlanjutan dari industri sawit.
Menurut Tofan, hal itu diupayakan untuk menjaga standar dari tingkat produksi maupun memperkuat pernyataan bahwa seluruh perusahaan sawit memiliki sertifikasi dalam menjaga mutu perusahaannya.
Industri sawit masih menjadi komoditas ekspor strategis Indonesia dengan sumbangan devisa ekspor mencapai Rp530 triliun lebih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News