Menelisik Perang Nikotin Global dari Buku karya Wanda Hamilton

Sementara itu, Pengajar Departemen Antropologi Universitas Padjajaran, Dede Mulyanto menggunakan pendekatan neokolonialisme dalam memahami Nicotine War.

Menurutnya, neokolonialisme itu salah satu cara untuk menguasai kapitalisme global. Kapitalisme, kata Dede, lahir dari eksploitasi tumbuhan yang memiliki pasar.

"Mereka, para asing, menyuruh kita untuk menanam tanaman dari Amerika, karena padinya mau diambil. Artinya mereka ingin melakukan penguasaan ekonomi melalui pasar. Pada intinya, mereka hendak melakukan monopoli pasar," ungkap Dede.

Dede menegaskan, obat berhenti merokok merupakan bentuk dari disorder mental yang baru. Pasalnya, Merokok atau tidak bukan permasalahan utama.

"Yang lebih utama, kretek adalah produk Indonesia dengan bahan baku yang kita miliki hingga saat ini. Itu yang mestinya dijaga," tegas Dede.

Sementara itu, Pengajar Departemen Sosiologi UGM, AB Widyanta menegaskan, Nicotine War sangatlah penting untuk dilakukan pengkajian.

Pasalnya, kata Widyanta, dominasi penuh muslihat yang gencar dilakukan oleh korporasi medis dan farmasi dalam pertarungan politik bisnis internasional, perlu dipahami bersama oleh masyarakat Indonesia.

Widyanta pun menyoroti bahwa nikotin telah menjadi arena pertarungan kuasa, dan akan senantiasa memberikan kontestasi berbagai strategi yang kompleks melalui perlengkapan, manuver, teknik, dan mekanisme tertentu.