Industri Keramik Moncer di Tahun 2022, Menperin: Ekspor dan Utilisasi Naik
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Nilai investasi pada sektor industri keramik di tahun 2022 terus menunjukkan tren positif. Pada semester 1 tahun 2022, industri ini mencatatkan investasi dengan total Rp 17,7 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menuturkan, penambahan investasi ini diharapkan akan semakain memperkuat aliran rantai pasok industri keramik nasional yang juga sejalan dengan program subtitusi impor guna mengoptimalkan sumber daya produksi dalam negeri.
“Upaya memajukan industri keramik nasional terus dilakukan oleh pemerintah dengan mengupayakan strategi khususnya di antaranya pemberlakuan SNI wajib bagi produk-produk keramik, kaca, dan bahan galian nonlogam lainnya,” katanya dalam keterangan, Jumat (21/10).
Tidak hanya itu, pemerintah menetapkan Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi industri keramik sebesar USD 6 per MMBTU.
Insentif ini, katanya, terbukti meningkatkan efisiensi biaya operasional sehingga capaian utilitas kinerja industri ubin keramik pada tahun 2021 mencapai 72 persen, atau tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Namun perlu menjadi perhatian bahwa strategi-strategi dalam pemulihan industri keramik nasional harus diimbangi dengan peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga kerja melalui adopsi teknologi mutakhir,” jelasnya.
Lebih lanjut, eks Menteri Sosial itu mengapresiasi Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik Nasional dan Nonlogam yang terus berperan aktif dalam meningkatkan daya saing industri keramik nasional.
Beberapa hal yang dilakukan seperti pelaksanaan program pendampingan industri dan pelatihan teknis kepada SDM industri keramik, serta penyelenggaraan layanan jasa seperti pengujian, sertifikasi standarisasi, bimbingan teknis dan jasa teknis lainnya.
“Ini dapat memastikan kualitas produk keramik secara akurat dan terpercaya,” ucapnya.
Kepala Badan Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan bahwa pihaknya terus fokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standarisasi industri serta pemanfaatan daya industri melalui pemanfaatan teknologi.
Sektor industri kian menjanjikan. Tahun ini pertumbuhan menunjukkan tren positif dengan mencatatkan investasi dengan total Rp 17.7 triliun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News