Pakar Farmasi Unpad Merespons Soal Kandungan Senyawa Glikol Etilen pada Obat Parasetamol

Asam oksalat ini lah, katanya, yang memicu membentuk batu ginjal.
Lebih lanjut, asam oksalat jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam.
“Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbentuk garam yang sukar larut air, dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal maka akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal,” terangnya.
Jika kondisi ini terjadi pada anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, maka dampak yang ditimbulkan akan parah.
Tidak hanya memapar di ginjal, Ia mengungkapkan, efeknya juga bisa ke jantung dan memicu kematian yang cepat.
“Yang paling berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya, contohnya seperti di Gambia,” terangnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau kepada masyarakat untuk menghentikan sementara penggunaan seluruh obat berbentuk cair atau sirup, bukan hanya parasetamol.
Pasalnya, yang kini tengah ditelusuri dan diduga menjadi biang gangguan ginjal akut misterius adalah komponen pembentuk bahan sirup, bukan parasetamolnya. (mcr27/jpnn)
Pakar Farmasi Unpad Bandung Prof Muchtaridi memberi penjelasan soal bahaya dari kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol pada parasetamol.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News