Lihat Tuh, Ratusan Buruh Kepung Kantor Wali Kota dan DPRD Kota Depok

jabar.jpnn.com, DEPOK - Forum serikat buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota dan DPRD Depok, yang diikuti sekitar 700 buruh dari sembilan federasi.

Aksi unjuk rasa tersebut akan diikuti sembilan federasi buruh di Kota Depok, yakni Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Minyak Gas Bumi dan Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (FSP-KEP KSPI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI KSPI).

Selanjutnya, Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (Farkes Ref KSPI), Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia KSPI).

Kemudian, Federasi Serikat Pekerja Nasional (SPN KSPI), Federasi Serikat pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP RTMM KSPSI), Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM SPSI).

Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KEP SPSI KSPSI), dan Federasi Buruh Makanan, Minuman, Pariwisata, Restoran, Hotel, dan Tembakau (FSB Kamiparho).

Salah satu perwakilan forum buruh Kota Depok, Slamet mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat tidak berpihak kepada masyarakat dan memberatkan para buruh.

"Selama ini kami diam, bekerja dengan baik untuk memajukan perusahaan. Namun, kenyamanan kami telah terusik ketika harga BBM naik tetapi tidak dibarengi dengan kenaikan upah para buruh," tuturnya, Kamis (15/9).

Dia mengatakan kaum buruh hanya boleh hidup di dasar upah minimum, kaum buruh hanya bisa hidup di garis kemiskinan.