Dinkes Cianjur Pastikan Tidak Ada Warga Terpapar Rabies
jabar.jpnn.com, CIANJUR - Kabid Penanganan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Frida Laila Yahya memastikan tidak ada warga yang terpapar rabies.
Dari 35 kasus warga Cianjur yang digigit hewan, tidak ada yang ditemukan rabies. Namun sebagian besar melaporkan mengalami gatal-gatal meriang dan lain-lain.
"Jadi tidak benar ada rabies yang ditemukan setelah warga digigit hewan mulai dari gigitan anjing, kucing dan monyet, namun ada keluhan mengalami gatal-gatal meriang dan lain-lain," kata Frida di Cianjur, Rabu (24/8).
Frida menuturkan, untuk pencegahan dan penanganan rabies di Cianjur, pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi dan membentuk rabies center di masing-masing puskesmas.
Sehingga, kata Frida, ketika ada laporan dapat langsung ditangani pusat layanan kesehatan terdekat.
Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR) secara berkala, segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit (rabies center) terdekat apabila digigit hewan penular rabies guna mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) sesuai degan indikasi.
"Namun sejauh ini, saya pertegas kembali belum ada temuan kasus rabies setelah warga digigit hewan, kecuali ada gatal-gatal yang disebabkan tungau yang lebih dikenal dengan scabies," ujar Frida.
Frida menambahkan, untuk pertolongan pertama ketika menemukan kasus rabies dengan gejala demam, mual, rasa nyeri tenggorokan, gelisah, takut air, takut cahaya, dan liur berlebihan dapat melakukan mencuci luka dengan sabun atau detergen di air mengalir selama 10 sampai 15 menit.
Dinas Kesehatan Cianjur membantah ada warganya yang terpapar penyakit rabies. Begini penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News