Waspada! Jangan Sepelekan Rasa Pegal dan Nyeri Pada Lutut
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Nyeri pada tubuh tidak selalu identik dengan penyakit rematik. Oleh karena itu, jangan menyepelekan rasa nyeri pada tubuh.
Pasalnya, nyeri bisa saja terjadi akibat adanya masalah pada tulang, misalnya kelainan tulang.
Dokter spesialis Orthopaeda dan Traumatologi Rumah Sakit Edelweiss, Dadang Rukanta mengatakan, kerap kali orang menyepelekan rasa pegal pada tubuh dan menganggap sepele hal tersebut.
Padahal, kata Dadang, rasa pegal yang berulang di titik yang sama merupakan sinyal jika ada sesuatu yang tidak beres dari tubuh seseorang.
"Sinyal pertama ada yang tidak beres pada tulang itu pegal, jadi kalau dibiarkan itu bisa menjadi nyeri dan rusak tulangnya," ucap Dadang saat menjadi pembicara dalam talk show yang digelar Rumah Sakit Ededelweiss di Kota Bandung, Jumat (13/8) malam.
Dadang menyebutkan, lutut merupakan salah satu bagian tubuh yang paling rawan terjadi rasa pegal dan berujung nyeri.
Namun, terkadang masyarakat kerap menyepelekan rasa pegal dan hanya meminum obat anti nyeuri untuk mengatasinya.
"Kalau sekali dua kali (meminum obat pereda nyeri) menghilang selesai, tapi kalau nyeri berulang itu harus konsultasi," ujar Dadang.
Hati-hati, jangan sepelekan pegal dan nyeri pada lutut, bisa terjadi pengeroposan dan pembengkokan tulang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News