Lihat! Sungai Cileungsi Kembali Tercemar, Airnya Tertutup Busa

jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi atas pencemaran lingkungan yang dinilai sudah lama terjadi pada Sungai Cileungsi.

"Ada yang bau menyengat ada yang bau amis. Kalau bau amis ini diduga dari limbah daging, yang berasal dari industri yang berhubungan dengan makhluk hidup. Kalau yang bau menyengat biasanya yang pakai bahan kimia," ungkap Ketua KP2C, Puarman, Kamis (28/7).

Menurutnya aroma tak sedap dan tumpukan busa di Sungai Cileungsi bukan hanya kali ini terjadi. Hanya saja busa yang diduga berasal dari limbah itu kali ini volumenya lebih besar.

"Di Curug Parigi ini memang hampir setiap hari ada buih. Bisa jadi dari Kabupaten Bogor atau dari Kota Bekasi, kami belum tahu dari mana asalnya," ujarnya.

Puarman menduga, tumpukan busa itu bermunculan karena air sungai yang sudah terkontaminasi limbah kimia mengalami turbulensi ketika mengalir dari Curug.

"Kami belum tahu ini buih jenis apa, tetapi diduga ini limbah dari laundry atau domestik. Itu perlu pembuktian, tidak mudah memang untuk membuktikannya. Tetapi harus ada upaya dari pemerintah jangan diam-diam aja," kata Puarman.

Sebelumnya, aliran Sungai Cileungsi tepatnya di Desa Bojong Kulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor mengalami pencemaran dengan kondisi berbusa dan mengeluarkan aroma tak sedap.

Kemunculan limbah busa berwarna putih itu tidak berangsur lama, melainkan hanya hitungan menit sekitar pukul 08.30 WIB pada Selasa (26/7).