Kebijakan Beli Migor Pakai NIK Tuai Kritik Pedas Dari DPW APPSI Jabar

Minggu, 26 Juni 2022 – 17:20 WIB
Kebijakan Beli Migor Pakai NIK Tuai Kritik Pedas Dari DPW APPSI Jabar - JPNN.com Jabar
Warga mengantre suplai minyak goreng curah di Pasar Kosambi, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

“Kebijakan input data NIK bagi pembeli dan pembatasan belanja minyak dengan volume 10 liter, justru semakin menggelitik kenapa menerapkan kebijakan seperti itu,” ujarnya.

Menurut Nang pembatasan pembelian satu NIK 10 liter ini tidak bisa dijelaskan dari mana asal muasalnya, sebab tidak setiap hari konsumen ada yang membeli 10 liter migor.

Artinya, kebijakan ini hanya membuat masyarakat diminta untuk menimbun minyak dalam beberapa bulan ke depan.

Nang menilai, kebijakan itu malah semakin memperkuat asumsi bahwa pemerintah tidak berdaya di hadapan swasta yang menguasai pangsa produksi kelapa sawit.

Jika benar, maka diprediksi konsep DMO bakal kembali gagal memenuhi kebutuhan masyarakat akan migor.

“Aturan input NIK seolah-olah adanya upaya pengalihan kondisi ketidakmampuan pemerintah menghadapi persoalan mendasar sebenarnya, yaitu meredam beberapa komoditas bahan pokok penting yang saat ini bertengger di puncak level tinggi,” terangnya. (mcr27/jpnn)

DPW APPSI Jabar ikut berkomentar soal kebijakan baru beli minyak goreng pakai NIK. Begini katanya.

Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News