Marak Aksi Kekerasan Bersenjata di Amerika Serikat, WNI Diminta Waspada
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat diminta untuk waspada di tengah maraknya aksi kekerasan bersenjata di beberapa wilayah negara itu dalam dua bulan terakhir.
Berdasarkan laporan media dan perwakilan RI, tercatat ada empat penembakan yang terjadi di New York, South Carolina, dan California.
Insiden terakhir terjadi pada 15 Mei lalu di sebuah gereja di California yang digunakan oleh komunitas Gereja Protestan Indonesia.
“Dari serangkaian peristiwa kekerasan bersenjata tersebut, tidak ada korban WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam pengarahan media secara daring, Kamis (19/5).
Guna mengantisipasi kasus serupa, seluruh perwakilan RI di AS terus menjalin komunikasi intensif dan pertemuan dengan komunitas masyarakat Indonesia.
WNI telah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menghindari berjalan kaki sendirian (menggunakan buddy system), menghindari tempat-tempat rawan, dan dalam keadaan darurat segera menghubungi otoritas keamanan setempat serta perwakilan RI terdekat.
“Kami juga mempererat koordinasi dengan otoritas setempat, terutama otoritas keamanan,” tutur Judha.
WNI dapat melaporkan kasus atau menghubungi perwakilan RI melalui nomor hotline yang tersedia, atau melalui Portal Perlindungan WNI dan aplikasi Safe Travel Kemlu.
Kementerian Luar Negeri meminta WNI agar tetap waspada, mengingat maraknya tindak kekerasan bersenjata di sejumlah wilayah Amerika Serikat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News