Soal Klaim Malaysia Atas Reog Ponorogo, Budayawan UI Sentil Kinerja Dua Kementerian Ini
jabar.jpnn.com, DEPOK - Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI) R. Cecep Eka Permana angkat suara, soal upaya Malaysia yang berencana akan mengklaim Reog sebagai warisan budayanya ke UNESCO.
Baginya Indonesia memang harus semakin bijak dan gencar dalam melestarikan khazanah budaya nusantara.
"Harus benar-benar dijaga, jangan sampai saat mau diambil alih baru kita ribut sendiri," ucapnya kepada JPNN.com, Minggu (10/4).
Atas kejadian tersebut, dirinya mempertanyakan tugas dan peran Kementerian Kebudayaan yang menyatu dengan pendidikan, riset, dan teknologi.
“Belum lagi ada Kementerian Pariwisata yang menyatu dengan ekonomi kreatif, semestinya mendukung dengan luar biasa produksi dan promosi budaya kita di seluruh nusantara,” ujarnya.
Menurutnya akan lebih dahsyat lagi jika kedua kementerian itu kompak bersatu padu dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia. Bukankah kebudayaan merupakan cermin jati diri suatu negara.
“Seperti klaim lain dari Malaysia yang terdahulu. Mungkin ini hanya kerjaan orang pintar yang iseng untuk menguji kepedulian orang Indonesia dengan budayanya. Atau jangan-jangan ini ulah orang Indonesia juga yang gereget melihat pemerintah Indonesia yang kurang peduli,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan sejarah sebelum menjadi Negara Malaysia, di wilayah tersebut memang sudah banyak menetap komunitas dari Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Komentar pedas Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, soal upaya Malaysia yang akan mengklaim Reog sebagai warisan budayanya ke UNESCO.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News