Marak PHK Industri TPT di Tengah Perekonomian Indonesia yang Membaik

Jumat, 28 Juni 2024 – 11:48 WIB
Marak PHK Industri TPT di Tengah Perekonomian Indonesia yang Membaik - JPNN.com Jabar
Pengamat Ekonomi dari Univesitas Pasundan Acuviarta (tengah), Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana (kanan), dan Ketum Tim Neraca BPS Jabar Yuni Anggoro dalam diskusi bersama Ikatan Wartawan Ekonomi dan Bisnis (IWEB) di Kota Bandung, Kamis (27/6/2024). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

Persoalan turunya kinerja industri dalam negeri juga diakui Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana.

Ia menuturkan TPT saat ini menjadi sektor yang sangat tertekan dengan kemudahan izin impor dari Kementerian Perdagangan.

Menurutnya, BPS sudah merilis bahwa saat ini semakin banyak impor masuk ke dalam negeri khususnya barang siap pakai. Sementara impor bahan baku yang selama ini digunakan oleh industri angkanya perlahan menurun.

Pada 2021dari total struktur impor di Jawa Barat saja sudah mencapai 11,99 miliar dolar AS di mana impor konsumsi mencapai 6,56 persen, barang modal 10,94 persen, dan bahan baku/pemolong 82,50 persen. Kondisi ini kemudian berubah signifikan pada 2023 di mana impor mencapai 12,30 miliar dolar AS dengan sektor konsumsi mencapai 9,51 persen, barang modal 12,32 persen, dan bahan baku hanya 78,17 persen.

"Dari sini saja bisa kita tahu kalau barang yang dikonsumsi warga itu naik angknya. Sedangkan bahan baku terus turun padahal bahan baku ini kan biasanya dipakai industri dalam negeri untuk menghasilkan barang tertentu," ujarnya.

Belum lagi pada persoalan produk remeh temeh yang mulai banyak masuk ke Indonesia termasuk Jawa Barat seperti adanya kain rajutan. Kemudian ada juga kenaikan impor plastik, dan filamen buatan. Padahal barang-barang ini sebelum tahun 2020 masih banyak diproduksi di Indonesia.

"Dulu produk seperti ini bisa diproduksi massal di kita sendiri. Artinya kan memang pemerintah kita ini lebih doyan impor," ungkap Danang.

Ketum Tim Neraca BPS Jabar Yuni Anggoro menjabarkan, pertumbuhan ekonomi di Jabar memang masih baik.

Pengamat ekonomi bicara soal maraknya PHK di industri tekstil, sementara perekonomian di Indonesia membaik pascapandemi 2020.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News