Peneliti Unpad: Sistem Biproduksi Selamatkan Ekosistem Lingkungan di Tahun 2050
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Di tengah masifnya pembangunan infrastuktur dan tata guna lahan, produksi layanan, ekosistem yang terwujud secara alamiah maupun modern pun mulai tergerus.
Minimnya tindakan untuk mengatasi problematika sistem bioproduksi Alhasil mulai membelenggu, apalagi isu berkelanjutan lingkungan dan perubahan iklim sudah mulai diperbincangkan sejaka beberapa dekade lalu.
Di Indonesia sendiri, belum banyak yang menyadari betapa pentingnya sistem bioproduksi dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan tidak sedikit yang belum mengetahui definisi dari sistem bioproduksi itu sendiri.
Mengacu pada berbagai sistem produksi seperti bidang pertanian dan kehutanan, sistem bioproduksi berkontribusi dalam menciptakan layanan ekosistem yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
Peneliti Universitas Padjajaran (Unpad) Susanti Withaningsih dalam podcast Hard Talk bertajuk ‘Integrasi Sistem Bioproduksi Tradisional dan Modern untuk Masa Depan Berkelanjuta dan Tangguh di Bawah Perubahan Iklim dan Ekosistem’ menjelaskan pengembangan riset seputar sistem bioproduksi berkelanjutan.
Withaningsih mengatakan, 70 persen bahan pangan sehari-hari seperti buah-buahan, misalnya, mengalami proses polinasi atau penyerbukan oleh serangga.
Fenomena serangga menjadi penyerbuk atau pollinator, sehingga buah-buahan bisa dikonsumsi merupakan suatu bentuk dari layanan ekosistem.
Peneliti Unpad Susanti Withaningsih memaparkan pengembangan riset seputar bioproduksi berkelanjutan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News