New Desa Brilian Batch 2 Fokus pada Percepatan Pembangunan Desa
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Percepatan pembangunan perdesaan dinilai tidak bisa semata hanya mengandalkan kekayaan demografis suatu daerah saja.
Diperlukan, pendekatan berbeda melalui sinergi dan kolaborasi antara kekuatan eksternal dengan pengetahuan lokal untuk mengakselerasi perekonomian di perdesaan.
Ketua Pusat Studi Manajemen dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LMFEB) Universitas Padjajaran (Unpad) Yudi Ahmad Faisal mengatakan, potensi desa itu sangatlah besar, meliputi pariwisata, pertanian, perdagangan, peternakan.
Namun, seringkali persoalannya bukanlah di potensi, tetapi faktor-faktor di luar kekayaan geografis tersebut. Sehingga, perlu didesain berbagai program yang relevan.
Tidak hanya dari sisi kebaruan dan kebutuhan masyarakat modern, namun juga dari kebutuhan spesifik masyarakat desa.
Yudi menjelaskan, untuk mendesain program yang relevan tersebut dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak.
Tetapi tak jarang program pemberdayaan desa seringkali tidak optimal karena adanya gap antara maksud lembaga donor dengan kebutuhan nyata desa, serta seringkali memposisikan desa sebagai objek yang perlu ditolong bukan sebagai mitra strategi untuk maju bersama.
“Oleh karena itu, pendekatan personal dan emosional seringkali lebih efektif dalam program pemberdayaan. Dengan memposisikan desa sebagai mitra strategis akan lebih berdampak daripada menjadikan desa hanya sebagai objek pemberdayaan,” kata Yudi dalam keterangannya, Rabu (6/9).
Program pelatihan New Desa Brilian Batch 2 fokus pada percepatan pembangunan desa-desa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News