Begini Metode Investigasi Tim Pemprov Jabar Usut Polemik Ponpes Al-Zaytun

jabar.jpnn.com, INDRAMAYU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Tim Investigasi penyelidikan dugaan ajaran sesat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu.

Surat ini pun langsung ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Selasa (20/6). Dalam surat tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar dipilih untuk memimpin proses investigasi. Sementara untuk anggota, melibatkan berbagai instansi terkait termasuk aparat penegak hukum.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar Iip Hidajat mengatakan, tim investigasi ini nanti bakal mengumpulkan data dan fakta terkait adanya dugaan ajaran menyimpang oleh pengelola Al-Zaytun yang meresahkan masyarakat.

“Hari ini SK tersebut ditandatangani oleh Pak Ridwan Kamil dan dari tim investigasi itu ketuanya MUI Jabar,” kata Iip, Rabu (21/6).

Selain kiai dan Kementerian Agama (Kemenag) Jabar, kata Iip, tim investigasi ini turut melibatkan unsur penegak hukum yakni dari kepolisian, TNI dan Kejaksaan Tinggi (Kejati).

Adapun nanti hasilnya akan disampaikan dalam waktu tujuh hari atau hingga Selasa depan.

Iip menjelaskan, untuk mekanisme investigasi, tim akan menggunakan dua metode. Pertama, dengan mendatangi Ponpes Al-Zaytun atau yang kedua, memanggil pimpinan ponpes yakni Panji Gumilang untuk dimintai keterangan.

“Nanti untuk mekanisme kerjanya, tim tersebut ada dua kemungkinan. Bisa datang ke sana atau kami akan memanggil pimpinan (Panji Gumilang) Ponpes tersebut dan investigasi itu akan dilakukan selama satu pekan,” tuturnya.