BNPT: Jabar Rawan Radikalisme, Ada Peningkatan Kelompok Intoleran
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menyebut Jawa Barat termasuk salah satu wilayah rawan berkembangnya paham intoleran, radikalisme yang berpotensi menjadi aksi terorisme.
Kepala BNPT RI Komjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, dengan jumlah penduduk yang sangat besar yaitu 49,94 juta jiwa (data BPS 2020), tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu target dari para ekstrimis untuk menyebarkan paham intoleran dan radikalisme.
Oleh karena itu, kata Rycko, Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang menjadi target pencegahan BNPT dalam memerangi paham radikalisme.
"Jabar ini penduduk muslimnya terbanyak, penduduknya juga banyak, generasi muda muslim juga terbanyak, generasi muda muslim ini yang menjadi target kami, jangan sampai mereka dimanipulasi dengan mengatasnamakan simbol agama," kata Rycko seusai membuka acara Sarasehan Bersama Dai dan Daiyah Jawa Barat, dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme di Indonesia di Kota Bandung, dikutip Kamis (25/5).
Lebih lanjut, Rycko menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian terkait toleransi dan intoleransi, terjadi peningkatan jumlah kelompok intoleran aktif di Kota Bandung.
Mirisnya, peningkatan itu terjadi pada kelompok anak muda mulai dari tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Hasil penelitian terhadap anak-anak SMA di kota kota besar, termasuk kota bandung, menunjukkan adanya peningkatan jumlah kelompok intoleran aktif pda anak-anak muda," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Rycko, hal ini haruslah menjadi perhatian seluruh elemen bangsa. Pasalnya, penanganan paham radikalisme tidak bisa hanya dilakukan oleh BNPT semata.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menyebut Jawa Barat termasuk salah satu wilayah rawan berkembangnya paham intoleran dan radikalisme.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News