Ogah Disebut Kota Intoleran, Mohammad Idris Keluarkan Hasil Survei Lain Soal Kerukunan di Depok
jabar.jpnn.com, DEPOK - Baru-baru ini Setara Institute kembali merilis laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022, dan Kota Depok menjadi kota terendah kedua dalam hal toleransi setelah Kota Cilegon.
Diketahui, Kota Cilegon menduduki peringkat ke-94 atau paling bawah, dan Kota Depok menduduki peringkat ke-93.
menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris membeberkan hasil survei dari lembaga lain terkait kerukunan umat beragama di Kota Depok.
Dia mengatakan, survei terkait kerukunan umut beragama dan indeks konflik sosial di Kota Depok pada 2022 juga telah dilakukan oleh Institute for Democracy, Security, and Strategic Studies (IDESSS), yang dilakukan bersama praktisi Universitas Indonesia (UI).
“Hasilnya indeks kerukunan umat beragama di Kota Depok pada 2022, berada pada kategori cukup rukun dengan indeks 3,26. Sedangkan, aspek toleransi dengan indeks 3,41 (cukup rukun), aspek kerjasama 3,31 (cukup rukun), aspek kesetaraan 3,06 (cukup rukun),” ucap Idris dikutip Sabtu (15/4).
Tidak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan skor indeks kerukunan umat beragama Kota Depok pada 2022 mengalami kenaikan 0,18 poin dari tahun sebelumnya.
“Ini menjadi skor indeks kerukunan umat beragama Kota Depok tertinggi, dalam jangka waktu tiga tahun ke belakang,” tuturnya.
Selanjutnya, untuk indeks konflik sosial ada enam aspek yang dinilai, yakni aspek identitasa agama, aspek identitas suku atau ras, aspek identitas kewilayahan, aspek sumber daya ekonomi, aspek relasi sosial kelompok status sosiaal ekonomi (SSE), dan aspek orientasi politik.
Bantah disebut sebagai Kota Intoleran versi Setara Institute, Mohammad Idris beberakan hasil survei yang menunjukan kerukunan umat beragama di Depok cukup baik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News