Penjelasan Pengamat Sosial UI Ihwal Fenomena Pengobatan Tradisional Ida Dayak
jabar.jpnn.com, DEPOK - Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati turut berkomentar terkait pengobatan alternatif yang kini sedang viral di kalangan masyakat.
Hal tersebut, berangkat dari membludaknya masyarakat yang mendatangi Gor Kostrad Cilodong, Kota Depok untuk mendapatkan pengobatan alternatif dari Ida Dayak.
Pertama, harus disadari bahwa kesehatan itu menjadi harta terbesar bagi seluruh manusia.
Sehingga ketika mengalami masalah kesehatan, maka manusia mana pun di seluruh dunia akan mencari jalan alternatif.
“Artinya, manusia itu tidak pernah melihat pengobatan ini lebih baik daripada pengobatan yang lain. Kalau orang sudah sakit, dia akan melakukan apapun agar bisa sembuh, sehingga dia akan pergi ke pengobatan modern dan juga pengobatan alternatif,” ucapnya, Selasa (4/4).
Kemudian, berdasarkan berbagai penelitian dan sifatnya global tidak hanya di Indonesia, memang pengaruh geografis juga menentukan.
Namun, ada masyarakat yang memang tinggal di wilayah yang kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan.
“Selanjutnya persoalan ekonomi, tetapi ini bukan persoalan mampu atau tidak mampu. Melainkan melalui pengobatan alternatif itu masyarakat boleh secara sukarela membayar layanan kesehatan sesuai dengan kemampuannya. Berbeda dengan fasilitas kesehatan modern atau konvensional yang sudah memiliki tarif tertentu dan tetap,” jelasnya.
Pengamat Sosial UI sebut pengobatan alternatif tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, karena ada sejak zaman dahulu dan tidak memandang ekonomi dan pendidikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News